9 Cara Perencanaan Keuangan Pribadi, Kelola Uang dengan Bijak

perencanaan-keuangan-pribadi

Dalam postingan ini, kita akan membahas cara perencanaan keuangan pribadi dengan bijak. Menjadi kaya dan sejahtera tentunya merupakan dambaan setiap orang.

Tidak peduli apa pekerjaan atau profesi Anda, menghasilkan banyak uang untuk waktu yang lama adalah apa yang ingin kita capai.

Kerja keras dulu menjadi kriteria untuk mendapatkan banyak penghasilan. Namun, kerja cerdas kini harus menjadi standar.

Mengapa demikian? Karena kerja keras saat ini identik dengan orang yang tidak berpendidikan, maka pekerjaan mereka bergantung pada otot atau tenaga.

Pada saat yang sama, orang yang berpendidikan harus menggunakan kemampuan (skill) yang bergantung pada otak atau pikirannya.

Kebanyakan orang sibuk mengatur keuangannya. Mereka yang sukses bukanlah hal yang aneh, namun masih banyak orang yang masih perlu diperjuangkan.

Apa yang harus kita lakukan? Simak 9 cara perencanaan keuangan pribadi berikut agar kita hidup bahagia.

Cara Perencanaan Keuangan Pribadi

1. Menabung dan Investasi

Setelah sisa pendapatan digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan bulanan, maka harus dilakukan upaya untuk menabung atau menyisihkan sisa pendapatan.

Anda tidak hanya dapat menghemat uang, sehingga uang yang Anda miliki dapat menghasilkan lebih banyak uang, tetapi Anda juga harus berinvestasi.

Investasi dapat dilakukan dengan membeli logam mulia, menabung di bank atau rencana asuransi dengan uang tambahan, dan banyak rencana lain yang dapat diikuti.

Dengan investasi, mereka yang boros atau bisa belanja bisa terhenti karena uangnya sudah dialokasikan untuk investasi. Tabungan dapat dikumpulkan dengan mudah, sehingga tabungan rencana tidak sesuai karena untuk konsumsi.

Baca Juga:  Cara Mengatur Keuangan Gaji 2 Juta dengan Bijak

Usahakan untuk menyisihkan minimal 50% dari penghasilan Anda, jika tidak memungkinkan sisihkan 30% dari penghasilan Anda. Setidaknya persentase minimum yang harus dipertahankan setiap bulan adalah 10%.

2. Catat Setiap Pengeluaran

Setiap transaksi keuangan harus dicatat. Sekalipun bukan akuntan, kita harus mencatat setiap pengeluaran agar tidak terlalu boros dan tidak tahu untuk apa uang itu digunakan. Kita dapat mencatat pengeluaran di buku, ponsel atau komputer pribadi excel.

Pastikan mudah untuk menemukan dan menemukan catatan sehingga Anda dapat menilai berapa banyak yang Anda belanjakan untuk setiap paruh bulan dan di akhir setiap bulan.

Jika biaya terlalu banyak bulan ini, kita dapat mengurangi biaya atau mencegah belanja yang tidak perlu di bulan berikutnya.

3. Pelajari Mengenai Pengaturan Keuangan

Kita sebagai Manusia harus terus belajar, terutama pengetahuan keuangan seperti penganggaran, investasi, dan pendapatan pasif untuk mencapai kebebasan finansial.

Harus menganggarkan atau memperkirakan pengeluaran bulanan agar hidup bisa lebih fokus. Setelah itu, lakukan investasi dan ingat bahwa investasi begitu mudah.

Mulailah dengan jumlah nominal kecil, seperti Rp 100.000 per bulan. Terakhir, passive income tentunya sudah banyak didengar, tapi sulit untuk dicapai. Temukan informasi sebanyak mungkin tentang cara mendapatkan penghasilan pasif.

Contoh pendapatan pasif termasuk penjualan langsung, real estat, dividen dari saham, atau jika Anda suka ngeblog, mungkin itu berasal dari blog.

4. Belajarlah Hidup Hemat

Ingatlah selalu dan gunakan hidup hemat, karena sebesar apapun penghasilan Anda, akan percuma jika tidak dapat menjaga keseimbangan dengan hidup hemat. Selama seminggu, cobalah makan di tempat-tempat mewah atau mahal sekali atau dua kali.

Hidup hemat bisa dicapai dengan membeli apa yang benar-benar dibutuhkan. Jika Anda sering berbelanja online karena promosi atau diskon, cobalah mengekang keinginan Anda untuk berbelanja.

Baca Juga:  Apa Itu Amartha, Keunggulan, Cara Daftar, Manfaat dalam Dunia P2P Lending

Kemudian pertimbangkan kebutuhan barang yang akan dibeli.Jika tidak perlu, sebaiknya hindari untuk membelinya.

5. Tidak Berhutang

Jika tidak penting, pastikan Anda tidak memiliki hutang di bank. Mengapa? Karena meminjam uang dari bank menambah biaya hidup berupa bunga yang harus dibayarkan.

Akumulasi utang bisa membuat stres, terutama bila utang itu besar dan melebihi penghasilan bulanan Anda.

6. Bangun Kelangkaan

Mungkin kelangkaan membuat Anda bertanya-tanya seperti apa itu? Kelangkaan membuat Anda seolah-olah membutuhkannya, sehingga Anda tidak ingin menghabiskan banyak uang.

Utamakan pengeluaran. Setelah semua kebutuhan utama terpenuhi, Anda tidak perlu membeli apapun melalui rencana investasi atau asuransi. Nyatanya, hampir tidak ada uang di rekening tabungan Anda, padahal sebenarnya Anda hanya mentransfernya ke tempat lain.

7. Pangkas Budget Pengeluaran

Cobalah untuk sesekali mengurangi pengeluaran bulanan. Misalnya, Anda membelanjakan 3 juta rupiah setiap bulan, jadi usahakan untuk membelanjakan kurang dari jumlah tersebut.

Jika Anda merasa berat sebaiknya jangan sering-sering melakukannya, tetapi jika Anda merasa bisa bertahan, sebaiknya sering-seringlah melakukannya.

Terkadang perlu untuk menantang diri sendiri, menanggung kesulitan, dan melakukan penilaian diri.

8. Tentukan Tujuan Keuangan

Sasaran keuangan adalah apa yang ingin Anda capai dengan aset Anda saat ini. Anda juga dapat menetapkan tujuan keuangan jangka pendek, jangka menengah, dan juga jangka panjang. Misalnya, Anda bisa membaginya menjadi 0-1 tahun, 1-5 tahun, dan 5 tahun. Mungkin, Anda juga bisa mengelompokkan menurut umur.

Jika Anda sudah tahu apa yang ingin Anda capai, Anda bisa dengan mudah membuat rencana keuangan. Misalnya, tujuan jangka pendek Anda adalah pergi ke luar negeri setahun sekali. Anda juga dapat memperkirakan berapa biayanya dan situasi keuangan Anda saat ini.

Baca Juga:  11 Cara Mendapatkan Modal Usaha  untuk Bisnis

9. Ketahui Nilai Aktual Saat Ini

Keuangan selalu memperhatikan data dan angka, sehingga tidak bisa diukur dengan perkiraan atau “penampilan”.

Catatan yang lengkap, rapi dan jelas dari semua aset dan aset yang Anda miliki: kendaraan, rumah, pendapatan bulanan, deposito, investasi, tabungan, piutang, dll.

Setelah itu, catatan serupa juga dibuat untuk semua hutang dan pengeluaran: pembayaran kendaraan, cicilan rumah, pengeluaran bulanan, dll.

Petunjuk ini akan membantu Anda memahami dengan lebih sungguh-sungguh berapa banyak kekayaan dan nilai yang Anda miliki.

Oleh karena itu, akan memudahkan Anda dalam menentukan rencana keuangan Anda.

Inilah beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk perencanaan keuangan pribadi agar dapat hidup sejahtera dan aman untuk waktu yang lama.

Dalam waktu dekat, hiburan sementara dapat menyebabkan penderitaan di masa depan, jadi pastikan untuk menghindari hal ini terjadi.

Related: