Ketika memutuskan untuk hidup dengan berkeluarga, saat itulah Anda harus membuat perencanaan keuangan keluarga dengan bijak dan seefektif mungkin. Ketika Anda berkeluarga, Anda perlu mengatur keuangan Anda dengan lebih baik daripada saat Anda belum menikah.
Biasanya, berapapun penghasilan yang Anda peroleh, ternyata masih ada kekurangan, sehingga pada akhirnya Anda akan mencari pinjaman untuk menebus kekurangan tersebut.
Memang, pertanyaan utamanya bukanlah seberapa besar pendapatan yang Anda peroleh, tetapi bagaimana Anda mengatur, mengelola, dan merencanakan berbagai bentuk pendapatan dan pengeluaran dengan lebih baik.
Oleh karena itu, kami akan membahas cara mengatur perencanaan keuangan keluarga yang baik.
Cara Mengatur Perencanaan Keuangan Keluarga dengan Efektif
1. Pahami Seluruh Aspek Keuangan
Ini adalah salah satu cara terbaik untuk perencanaan keuangan keluarga terbaik.
Ambil beberapa langkah awal dan mulailah mengelola semua aspek, seperti berapa banyak tagihan yang harus Anda bayarkan setiap bulan, mempersiapkan pengeluaran tak terduga, serta berbagai pengeluaran dan pemasukan, yang semuanya mengalir ke dalam pemasukan Anda.
Dengan memahami semua ini, Anda bisa mulai menghitung kisaran biaya yang harus disiapkan dan dikeluarkan.
2. Bangun Kebiasaan Uang yang Positif
“Fortune” (Februari 2017) mengutip tips perencanaan keuangan keluarga miliarder Warren Buffett sebagai salah satu tips untuk mengembangkan kebiasaan manajemen keuangan yang positif, yang merupakan tips yang digunakan oleh keluarga muda untuk menabung.
Selama gajian, Anda dapat investasi terlebih dahulu, dan sebaliknya. Setelah itu barulah sisa gaji dapat diatur untuk memenuhi kebutuhan lain.
Jika Anda terbiasa dengan rencana pengelolaan keuangan keluarga seperti itu, maka menabung tentunya akan menjadi gaya hidup yang mudah dijalankan.
Usahakan mengalokasikan 20% gaji untuk tabungan atau investasi. Jika Anda berdua memiliki utang atau tanggungan kredit dalam jumlah besar (seperti KPR dan juga KKB), usahakan agar total angsuran utang tidak lebih dari 30% dari total pendapatan gabungan.
Kemudian, upayakan agar pengeluaran rumah tangga bulanan tidak melebihi 50% dari total pendapatan pasangan.
3. Buat Perencanaan Keuangan
Setelah mengetahui sumber pengeluaran Anda, Anda bisa mulai merencanakan keuangan Anda dengan lebih detail. Mengatur segala sesuatu dengan membuat rencana yang realistis tidaklah ideal sehingga Anda akhirnya melupakan kebutuhan Anda.
Anda tetap bisa mengalokasikan pendapatan untuk hiburan dan kebutuhan lainnya. Mengingat Anda masih perlu menikmati hasil kerja keras, hal ini penting untuk persiapan.
4. Menabung Bersama
Setelah Anda memiliki anggota keluarga, harap pastikan bahwa Anda telah mengajukan permohonan kepada anggota keluarga tersebut untuk mulai menabung sejumlah kecil uang.
Karena Anda memiliki tabungan, Anda akan merasa lebih aman dan keuangan Anda akan lebih terkontrol. Sisihkan setidaknya 20% dari pendapatan Anda untuk ditabung.
Kecuali jika diperlukan dalam keadaan darurat, harap diusahakan untuk tidak menggunakan tabungan yang sudah terkumpul.
5. Menentukan Tujuan Finansial yang Akan Dicapai
Agar lebih termotivasi untuk menabung, Anda dan pasangan harus menentukan tujuan keuangan / finansial yang ingin di capai dimasa depan.
Mungkin dalam satu atau dua tahun ke depan, Anda berencana untuk pindah ke rumah besar, mengubah mobil mini Anda menjadi mobil keluarga, memasukkan anak pertama Anda ke dalam kelompok bermain, atau bersekolah untuk persiapan anak kedua Anda.
Semua rencana yang direncanakan akan menjadi pemicu agar Anda dan pasangan bisa lebih bijak saat mengeluarkan uang dan fokus untuk mencapai tujuan keuangan keluarga.
Seiring bertambahnya usia dan pengalaman Anda, penghasilan Anda pasti akan meningkat. Manfaatkan kesempatan ini untuk menambah sumber penghasilan Anda atau biasa disebut sebagai sumber penghasilan ganda.
6. Bedakan Mana Keinginan dan Kebutuhan
Hal inilah yang sering dilupakan banyak orang, yaitu membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Anda harus berkomitmen untuk membedakan apa yang benar-benar dibutuhkan daripada apa yang diharapkan.
Cara termudah adalah Anda bisa mulai membuat daftar kebutuhan dan keinginan. Jika Anda dapat memenuhi semua kebutuhan Anda, maka Anda memiliki sisa dana, yang kemudian dapat digunakan untuk keinginan Anda.
7. Tetapkan Jangka Waktu
ingat! Suatu saat, Anda tidak akan produktif lagi untuk mendapatkan penghasilan tertentu, yaitu hari tua. Niscaya banyak orang akan merasakan hal ini, sehingga Anda harus mengatur jadwal.
Misalnya, jika Anda menetapkan bahwa Anda harus menabung 250 juta rupiah dalam 10 tahun, tujuan ini akan mendorong Anda untuk lebih proaktif, fokus dalam mengelola keuangan, dan meminimalkan penggunaan keuangan sekunder.
8. Lakukan Pengembangan Dana
Yang terakhir adalah pendanaan pembangunan. Melalui dana pembangunan, dana yang Anda miliki akan melebihi dana yang sebenarnya Anda miliki.
Misalnya, Anda memiliki rencana untuk mengumpulkan Rp 250.000.000 dalam waktu 10 tahun. Kemudian, Anda ingin mengembangkan dana Anda di P2P lending dengan bunga tahunan 21%, jadi Anda hanya perlu menyisihkan 592.923 rupiah per bulan untuk mendapatkan dana tersebut. Tidak sulit kan?
Dari semua rencana yang bisa diterapkan di atas, kuncinya adalah tetap fokus pada tujuan dan membuat komitmen pada tujuan yang ingin dicapai. Jika semuanya sudah beres, maka perencanaan keuangan keluarga Anda akan berjalan dengan baik.